Kasih Sayang Allah Tak Terhingga: Tausyiah yang Menggetarkan Hati Jamaah Masjid Al Ilham


Ustadz H. Samsul Hilal

Ketua Banom Mubaligh
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Dumai

📱 HP/WA: 0852-1637-1809

Masjid Al Ilham, Jalan Teratai — Sabtu, 25 Oktober 2025
Suasana haru kembali mewarnai majelis ilmu di Masjid Al Ilham. Dalam tausyiah yang penuh hikmah, Ustadz H. Samsul Hilal membawakan tema “Bukti Kasih Sayang Allah” yang menggetarkan hati para jamaah. Ibu-ibu perwiritan yang menghadiri majelis tersebut terlihat khusyuk, bahkan tak kuasa membendung air mata saat ustadz menjelaskan betapa kasih sayang Allah begitu luas, tak terukur, dan melebihi kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya.

Kasih Sayang Allah Tak Terbatas


Dalam penyampaiannya, Ustadz Samsul Hilal menekankan bahwa kasih sayang Allah tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang makhluk mana pun. Allah memberikan nikmat yang tak terhitung jumlahnya, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 18:

“Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ayat ini menjadi pengingat bahwa setiap detik kehidupan manusia dipenuhi rahmat Allah — mulai dari udara yang dihirup, kesehatan, makanan, hingga hidayah untuk tetap dalam keimanan.

Pintu Taubat Senantiasa Terbuka

Ustadz Samsul Hilal juga menyentuh sisi terdalam hati jamaah ketika menyampaikan bahwa sebesar apa pun dosa seorang hamba, Allah tetap membuka pintu ampunan. Bahkan jika dosa itu setinggi gunung Uhud, rahmat Allah masih lebih tinggi dan luas.

“Allah memanggil hamba-Nya untuk kembali. Selama nyawa belum sampai di kerongkongan dan matahari belum terbit dari barat, pintu taubat masih terbuka lebar,” ungkap beliau dengan penuh kelembutan.

Sontak, banyak jamaah yang menundukkan kepala, merenungi perjalanan hidup masing-masing sambil berharap mendapatkan ampunan Allah.

Nikmat Dunia dan Akhirat untuk Hamba yang Beriman

Ustadz juga menegaskan bahwa bukti kasih sayang Allah tidak hanya diberikan di dunia, tetapi juga dijanjikan hingga ke akhirat. Allah memberikan rezeki, kesehatan, keluarga, serta menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang beriman dan taat.

“Allah tidak hanya memberi kita kehidupan di dunia, tetapi juga kebahagiaan abadi di akhirat. Semua ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang memilih Islam sebagai jalan hidup.”

Jamaah Tersentuh dan Tersadar

Sesi tausyiah tersebut meninggalkan pesan mendalam bagi para hadirin. Raut wajah jamaah menunjukkan rasa takjub, syukur, sekaligus penyesalan atas kelalaian yang mungkin pernah dilakukan. Air mata yang menetes menjadi saksi betapa hati mereka tersentuh oleh kebenaran kalam Ilahi.

Acara diakhiri dengan doa bersama, memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk senantiasa bersyukur, memperbaiki diri, dan menjaga iman hingga akhir hayat.


Semoga tausyiah ini menjadi pengingat bagi seluruh umat bahwa kasih sayang Allah selalu meliputi hamba-Nya, mengundang kita untuk kembali, bersyukur, dan memperbanyak amal shalih.



0 Comments

🏠 Home