Maulid Nabi di Mushola Rahmat Hidayat: Menyulam Cinta kepada Rasulullah SAW


 Ustadz H. Samsul Hilal

Ketua Banom Mubaligh
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Dumai

📱 HP/WA: 0852-1637-1809

Dumai — Pagi yang penuh berkah menyelimuti Mushola Rahmat Hidayat, Kelurahan Bagan Keladi, Ahad (7/9/2025). Jamaah berdatangan dengan wajah berseri untuk memperingati kelahiran junjungan umat, Nabi Muhammad SAW. Dalam suasana khidmat itu, hadir Ustadz H. Samsul Hilal, Ketua Banom Mubalig Mubaligh Dewan Masjid Indonesia Dumai, menyampaikan tausyiah tentang hikmah Maulid Nabi.



Acara dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dengan pembukaan protokol, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta sambutan dari Ketua Mushola dan Ibu RT setempat. Keindahan semakin terasa ketika seluruh pengurus mushola tampil seragam dengan kemeja batik, menambah kekhidmatan peringatan Maulid tahun ini.

Dalam tausyiahnya, Ustadz H. Samsul Hilal mengingatkan jamaah bahwa memperingati Maulid Nabi bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi momentum untuk menumbuhkan cinta sejati kepada Rasulullah. “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta,” ungkap beliau, mengutip pepatah Melayu. Dengan mengenal sejarah kelahiran Rasulullah, umat akan semakin memahami betapa besar kasih sayang dan pengorbanan beliau demi keselamatan umatnya di dunia dan akhirat.

Suasana bertambah hangat ketika ustadz memberi pertanyaan kepada anak-anak yang hadir. Dengan penuh semangat mereka menjawab, dan hadiah sederhana yang diberikan menambah keceriaan. Senyum polos anak-anak itu menjadi tanda bahwa kecintaan kepada Nabi sudah mulai tumbuh sejak dini.

Menjelang akhir tausyiah, Ustadz Samsul Hilal mengingatkan jamaah akan pesan Al-Qur’an: meneladani akhlak Rasulullah yang mulia. Rasulullah tegas terhadap kebatilan, tidak mencampuradukkan halal dan haram, namun tetap lembut dan penuh kasih dalam bergaul. Beliau mengajak jamaah untuk menjauhi sifat iri, benci, fitnah, dan adu domba, serta menggantinya dengan kasih sayang, persaudaraan, dan kepedulian.

Peringatan Maulid Nabi di Mushola Rahmat Hidayat ini meninggalkan kesan mendalam. Jamaah pulang dengan hati yang hangat, membawa pesan bahwa mencintai Rasulullah bukan hanya lewat lisan, tetapi diwujudkan dalam akhlak dan kehidupan sehari-hari.

0 Comments

🏠 Home