Membumikan Akhlak Rasulullah di Era Modern, Pesan Mendalam Ustadz H. Samsul Hilal di Maulid Nabi

Ustadz H. Samsul Hilal

Ketua Banom Mubaligh
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Dumai

📱 HP/WA: 0852-1637-1809
Dumai – Suasana khidmat menyelimuti Masjid As-Zaitun Geniot pada Senin (8/9/2025) malam. Jamaah dari berbagai penjuru berkumpul untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Di tengah lantunan shalawat, tausiah yang disampaikan Ustadz H. Samsul Hilal menggugah hati hadirin.

Dengan suara tenang namun penuh penekanan, Ketua Banom Mubalig Mubaligh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Dumai itu mengingatkan bahwa Maulid Nabi bukanlah sekadar seremonial tahunan. Peringatan ini, kata beliau, harus menjadi momentum membumikan kembali akhlak Rasulullah Muhammad Saw di tengah kehidupan modern.




“Rasulullah diutus bukan karena harta, bukan karena keturunan bangsawan. Beliau mulia karena akhlaknya,” tegas Ustadz Samsul Hilal di hadapan jamaah.

Beliau menggambarkan betapa suramnya kondisi masyarakat Arab sebelum kelahiran Nabi. Zaman jahiliah kala itu ditandai dengan hilangnya iman, runtuhnya moralitas, dan manusia hidup lebih buas daripada hewan. Di tengah kegelapan itulah Allah menurunkan cahaya dengan kelahiran Muhammad bin Abdullah pada 12 Rabiulawal, Tahun Gajah.

Menukil hadist riwayat Al-Baihaqi dari Abu Hurairah, beliau mengingatkan: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Namun, yang membuat suasana malam itu semakin hening adalah ketika Ustadz Samsul Hilal membandingkan kondisi jahiliah masa lalu dengan realitas hari ini. “Kita sedih, sekarang ilmu dan teknologi berkembang begitu pesat, tapi akhlak justru semakin terpuruk. Banyak orang kembali hidup dalam kejahiliahan modern,” ucapnya lirih, membuat jamaah terdiam.

Beliau menegaskan, memperingati Maulid Nabi bukan hanya mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi menyalakan kembali semangat keteladanan beliau dalam kehidupan sehari-hari. Dengan akhlak mulia, manusia dapat mengendalikan kemajuan teknologi, bukan justru diperbudak olehnya.

“Semoga peringatan Maulid Nabi ini membuat kita bertekad membumikan akhlak Rasulullah Muhammad Saw di era modernisasi ini,” tutupnya penuh doa.

Malam itu, gema shalawat kembali berkumandang, seakan mengiringi harapan agar umat Islam benar-benar menjadikan akhlak Nabi sebagai penuntun hidup di zaman yang kian kompleks.



0 Comments

🏠 Home